Wednesday, December 14, 2011

Di Balik Pengunduran Diri Rahmad Darmawan

Cukup mengejutkan denger berita kemaren tentang resminya Rahmad Darmawan mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Timnas U-23, ada dua hal yang saya rasakan waktu pertama kali mendengar berita ini, yaitu sangat di sayangkan dan salut.

Sangat Di sayangkan karena Rahmad Darmawan adalah sosok pelatih berkualitas yang tidak hanya baik dalam teknik tapi juga sempurna dalam membangun kondisi tim. Kondisi dalam tim merupakan faktor yang sangat penting, karena sebagus apapun sebuah tim jika kondisi tidak kondusif tidak akan tercipta tim yang solid. Kita bisa melihat bagaimana komunikasi yang baik yg di lakukan Rahmad Darmawan sehingga tercipta tim yang lebih seperti keluarga hal yang tidak gampang di lakukan oleh seorang pelatih.

Salut, Rahmad Darmawan bisa dan mau mengakui kalo dirinya telah gagal, dia merasa bertanggung jawab atas ke gagalan membawa timnas merebut emas di sea games. Mengakui kegagalan adalah hal yang paling mahal di negeri ini, bagai mana kita melihat kegagalan dari pejabatn maupun yang lainnya tapi mereka bisa dengan tenang mencari kambing hitam untuk ke gagalan itu, tapi tidak untuk Rahmad Darmawan, di balik euforia pujian untuk dirinya karena sanggup membangun tim yang solid, dia tetap gentle dan mengajui dia gagal padahal mungkin kita sendiri sebagai penikmat sepak bola tidak merasa kalo Rahmad Darmawan gagal.

Andai para pejabat PSSI bisa berkaca pada ke gentleman an Rahmad Darmawan seharus nya mereka malu carut marut kondisi persepak bolaan Indonesia adalah akibat egoisme mereka yang tidak mau mengakui ke gagalan kerja mereka.

Dari kejadian semua ini kadang terbesit bagai mana kalo kita memilih Rahmad Darmawan menjadi ketua PSSI ? Biarlah sepak bola di pegang oleh orang yang mengerti sepak bola.

Hmmm,, mungkin sebuah impian yang dangkal tapi ini suatu harapan untuk menjadikan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik. Semoga...

1 comment: